Friday, October 20, 2017

October 20, 2017
Gallery Bola - Berikut daftar pelatih Caretaker yang pada akhirnya dipecat.

1. Craig Shakespeare
Setelah menjalani awal yang buruk pada musim ini, Leicester City memutuskan untuk memecat manajer Craig Shakespeare.

Pria berusia 53 tahun itu awalnya ditugaskan untuk memimpin The Foxes sebagai caretaker atau manajer sementara setelah pemecatan Claudio Ranieri. Namun, ia mendapat jabatan tersebut secara permanen setelah melihat penampilan klub di Liga Champions dan Premier League.

Pemecatan Shakespeare ini berarti mantan gelandang Walsall itu bergabung dengan deretan eksklusif manajer caretaker yang dipecat tak lama setelah diangkat menjadi permanen.

Berikut ini lima manajer caretaker yang tidak bisa bertahan lama setelah meraih kesuksesan yang hanya sekejap seperti dilansir FTB90.

2. Chris Hughton
Penggemar Newcastle masih percaya kalau Hughton tidak beruntung bisa kehilangan pekerjaannya bersama Newcastle, sementara mantan striker Alan Shearer juga mengecam pemecatan tersebut.

Setelah bertugas dua kali sebagai caretaker, Hughton diangkat secara permanen pada tahun 2009 dan memenangkan 39 dari 70 pertandingan selama kepemimpinannya, sebuah hasil yang mengesankan.

Namun, itu tidak cukup bagi bos Brighton saat ini itu untuk mempertahankan pekerjaannya karena ia digantikan oleh Shearer, yang tidak mampu mempertahankan Newcastle di Premier League karena mereka terdegradasi.

3. Mike Phelan
Hull memasuki musim 2016-17 dalam kondisi sangat buruk, tanpa manajer setelah Steve Bruce meninggalkan klub pada sesi pra-musim.

Phelan, yang memiliki pengalaman manajerial sebelumnya sebagai asisten Sir Alex Ferguson di Manchester United, maju dan mendapatkan pekerjaan secara permanen, memenangkan penghargaan manajer terbaik pada Agustus 2016.

Namun, penampilan Hull kemudian menurun dan Phelan harus kehilangan pekerjaannya pada bulan Januari, digantikan oleh Marco Silva.

4. Stuart Pearce
Setelah kepergian Kevin Keegan, mantan pemain internasional Inggris Stuart Pearce ditunjuk menangani tim utama Manchester City sampai akhir musim 2004-05.

Dia terus berada di tim pada musim berikutnya, di mana City finish di urutan ke-15 setelah kalah sembilan dari 10 pertandingan terakhir mereka.

Meski penampilan tim membaik setelah finis satu tempat dari sebelumnya selama musim 2006-07, Pearce masih dipecat oleh City, yang menunjuk mantan manajer Inggris Sven-Goran Eriksson.

5. Sammy Lee
Sammy Lee mengambil alih kepemimpinan Bolton setelah Sam Allardyce mengundurkan diri dan memiliki tugas berat untuk menggantikan salah satu manajer terbaik klub yang pernah ada.

Allardyce membawa Bolton ke Eropa, lolos ke Piala UEFA, namun Lee tidak mampu membuat timnya bergerak ke arah yang positif dan dipecat setelah hanya memenangkan tiga dari 14 pertandingan selama menangani tim.

Pria berusia 58 tahun tersebut sejak itu menjalani peran sebagai asisten di Liverpool, Southampton, Inggris dan Crystal Palace.

6. John Carver
Setelah sebelumnya pernah menjalani peran caretake sebanyak dua kali di klub, Carver ditunjuk sementara untuk memimpin Newcastle setelah Alan Pardew pergi ke Crystal Palace.

Namun, ia dipecat oleh Newcastle pada akhir musim 2014-15, meski mampu mengalahkan West Ham 2-0 pada pertandingan terakhir musim untuk tetap bertahan di Premier League.

Steve McClaren ditunjuk sebagai manajer setelah itu, tapi ia juga tidak bertahan lama di St James' Park.

7.Tim Sherwood
Tim Sherwood pernah mengklaim bahwa dia memiliki rasio kemenangan "tidak ada duanya" sebesar 59%. Namun, statistik sebenarnya adalah 50%, menunjukkan bahwa dia bagus dan bukan luar biasa saat berada di Tottenham.

Setelah Andre Villas-Boas dipecat oleh Spurs pada tahun 2013, Sherwood mengambil tanggung jawab tim utama dan kemudian mendapatkan kontrak 18 bulan, memimpin Lilywhites ke tempat keenam.

Meski kinerjanya bagus, Sherwood dipecat oleh Daniel Levy dan setelah itu bertugas di Aston Villa dan menjadi direktur sepak bola di Swindon.

0 comments:

Post a Comment