Friday, November 10, 2017

November 10, 2017

Dunia Bola - Bhayangkara FC dipastikan resmi menjadi juara Liga 1. PSSI menyebut Mitra Kukar dan operator kompetisi PT. Liga Indonesia Baru telah mengakui kesalahan masing-masing.

Seperti diketahui, polemik gelar juara Bhayangkara FC dimulai setelah mereka mengalahkan Madura United 3-1 pada Rabu (8/11/2017). Hasil tersebut membuat Evan Dimas dan kawan-kawan mengantongi 68 poin dari 33 laga.

Dengan sisa satu laga, perolehan poin Bhayangkara sejatinya masih bisa disamai oleh Bali United, yang berada di peringkat kedua dengan 65 poin. Akan tetapi, Bhayangkara tak akan tergusur dari puncak klasemen lantaran unggul head to head atas Bali United.

Namun, yang menjadi masalah adalah kasus Mitra Kukar yang ingin mengajukan banding setelah Komisi Disiplin PSSI menyatakan mereka kalah 0-3 dari Bhayangkara meski laga sebenarnya berakhir seri 1-1. Komdis PSSI menghukum Mitra Kukar karena klub tersebut memainkan Mohamed Sissoko, yang seharusnya masih menjalani skorsing kartu merah.

Pada prosesnya, Mitra Kukar akhirnya mengakui bahwa mereka sebenarnya belum membaca surat keputusan Komdis dan tidak jadi mengajukan banding. Sementara PT. LIB juga melakukan kesalahan administrasi dengan tidak memasukkan nama Sissoko di dalam NLB (Nota Larangan bermain).

Pengakuan itu muncul setelah PSSI memanggil Mitra Kukar, Bhayangkara, Bali United, serta PT. LIB dalam rapat yang digelar pada Jumat (10/11/2017). 

"Kami semua sudah duduk sama-sama, sudah saling mengaku salah, sudah ditenangkan. Kalau sudah begitu semua, ya untuk apa dia banding lagi? Kami itu jangan mencari intinya Mitra mengaku salah ya," ungkap Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria.

Dengan selesainya masalah tersebut, apakah Bhayangkara FC sudah resmi menjadi juara Liga 1? Tisha memberikan jawabannya.

"Yang namanya juara dari kompetisi penuh, itu ditafsirkan setelah semua pertandingan kompetisi dimainkan secara penuh. Bukan hanya dari pertandingan Bhayangkara FC dan Mitra Kukar, karena kompetisi masih berlangsung dan masih banyak hal yang bisa terjadi," ujarnya.

"Memang kalau secara poin tidak bisa dikejar, tapi kita harus menghargai dan membiarkan kompetisi berjalan penuh," kata Tisha.

0 comments:

Post a Comment